Ketika Rasyid hendak menyuapkan satu suapan pertama ke dalam mulutnya. Ia mendengar bel di apartemennya berbunyi.
"Siapa?" tanya Nadila dengan sedikit perasaan tak enak.
Rasyid menaikkan kedua pundaknya. "Apa temenku, aku lihat dulu ya siapa yang datang."
Nadila mengangguk.
Ekspresi wajah Rasyid mengeras begitu mengetahui siapa yang datang saat ini. seorang wanita yang tidak sangka kedatangannya malam ini.
"Bulan?" Rasyid tak menyangka jika Bulan akan datang ke apartemennya saat ini. begitu mendadak dan begitu sangat tiba-tiba.
"Dimas bilang kalau kamu sakit, katanya di rumah sakit. Tapi aku tadi ke sana kamu udah pulang." Bulan masih berdiri di depan pintu. Tak disuruh masuk oleh Rasyid karena merasa tak enak ada Nadila di dalam.
Rasyid melirik apa yang dibawa Bulan saat ini. wanita itu tersenyum kemudian mengatakan jika dia membawakan bubur abalone untuk Rasyid.
"Oh, terima kasih, Lan," ucap Rasyid lemah. Ia bingung harus mempersilakan Bulan masuk atau tidak.