Nadila dan Bagas masuk ke dalam warung. Nadila memang kurang kerjaan, dia sengaja mengambil duduk di mana Hiro dan Ratih duduk di belakangnya.
"Ssst, itu bukannya adek lo?" tanya Sam pada Hiro.
Hiro sih melihat jelas bagaimana kedua bayangan itu tampak sangat mesra atau lebih tepatnya Nadila yang bersikap sok mesra dengan lelaki yang baru dilihat Hiro hari ini.
"Berangkat sama siapa dia?" tanya Sam lagi. Hiro masih diam sambil mengamati apa yang sedang dilakukan oleh kedua orang itu di depannya. Yang pasti mereka sedang lapar dan ingin makan.
Ratih melirik ke arah Hiro, ia melihat pandangan tak suka tersorot dari mata lelaki yang sudah menjadi kekasihnya itu. antara sorot tak suka atau mungkin cemburu. Ratih dapat melihatnya.
"Yuk pergi, udah kenyang gue," kata Hiro. Dia berdiri dan hendak pergi. Tak ada niatannya untuk menyapa adiknya yang tampaknya tengah dimabuk cinta oleh lelaki tampan yang duduk di sampingnya saat ini.