Setidaknya untuk saat ini, Dina mendapatkan tempat yang layak untuk dirinya tinggal sementara waktu. Dia tak perlu berebut tempat tinggal di pinggir jalan dan harus bertengkar dengan gembel yang lainnya.
Yah, untuk saat ini dia bisa tidur nyenyak di sebuah kamar yang berukuran 2x3 meter tersebut.
Dia tinggal di rumah toko milik Hari. Seorang duda yang sudah ditinggal mati istrinya beberapa tahun yang lalu. Dan cukup kayak arena memiliki beberapa toko elektronik yang ada di kota tersebut.
Dina tak perlu takut kelaparan karena makanan sudah disediakan oleh Hari. Yang perlu ia lakukan hanyalah membersihkan toko dan menjadi karyawan di sana. Tak buruk, daripada dia harus berpindah tempat selama ini.
"Dina buruan bangun," ujar Hari yang berdiri di depan pintu kamar. Dina sedang mengganti bajunya dengan pakaian bekas istri Hari. Istri muda Hari maksudnya.
"Iya Pak," sahut Dina, ia buru-buru mengancingkan kemejanya lalu keluar dari kamar.