"Mau aku bantu?" tanya Raga. "Mumpung aku libur," kekehnya.
"Tapi aku gak bisa bayar banyak, mau aku bayar pake es boba gak?" goda Savira.
"Boleh, Hiro juga beliin ya."
Savira mengangguk, dia kemudian mengumpulkan list pesanan yang masuk ke dalam toko online-nya.
Sangat teliti Savira membacanya satu-satu dan memasukkannya ke dalam sebuah bok yang sudah dia siapkan.
Lalu tugas Raga hanyalah mengepak barang yang sangat kecil dan mungil itu ke dalam boks. Melakbannya dengan rapat dan juga rapi. Lalu dia juga menempelkan alamat penerima dan isi dari boks tersebut.
"Kamu tiap hari begini, Vir?" tanya Raga, matanya fokus pada boks yang ia pegang sementara tangannya melakban sana sini.
"Iya, habisnya kalo dari toko aja itu masih kurang."
Raga diam.
"Tapi kamu pinter, buka toko online."
"Desy sih yang ngusulin," kekeh Savira. Sudah berapa kali dia terkekeh sejak Raga masuk ke dalam tokonya.
"Ya—sama aja sih. Kamu yang jalanin.Tapi hasilnya lumayan kan?"