"Kalau kamu pilih Rafa, lebih baik kita cerai aja Raf." Savira berkata ketika Rafael hendak mengambil handuknya di kamar.
Sempat membeku dan tak percaya kalau Savira akan mengatakan hal itu padanya. Cerai? Setelah empat tahun mereka menikah?
Oke, Rafael memang salah. Dia memang berat perhatian pada Rafa, anak kandungnya sendiri. Tetapi meminta cerai padanya begitu tiba-tiba sungguh di luar pikiran Rafael.
Rafael diam. Dia mengambil handuknya kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Tak menanggapi apa kata Savira barusan, sudah pasti jika Rafael tak akan menyanggupi permintaan bodohnya barusan.
Sementara itu Savira yang sudah mandi, berbaring di samping Nadila sambil memeluknya. Menatap wajah anaknya dengan lekat.
"Maafin mama ya, Nadila," gumam Savira.
Entah tadi adalah keinginannya, atau mungkin lantaran dia sudah terlanjur sakit hati pada Rafael. Hanya saja, kata tadi meluncur begitu saja dari bibirnya.