Sampai di kamarnya Dita masih saja memikirkan Fiki yang baru saja ia jumpai tadi.
Kemudian Dita langsung menganbil ponselnya yang ia taruh di atas nakas.
"Halo Dit," sapa seseorang dari balik telepon. Siapa lagi kalau bukan Chika.
"Chika, aaa gue kangen banget sama elo," ujar Dita.
"Sama gue juga kangen banget sama elo. Tapi gue belum bisa mastiin kapan gue pulang karena kata ayah masih harus menunggu hasil observasi Radit," jelas Chika.
"Tapi sekarang Radit baik-baik aja kan?" tanya Dita.
"Iya baik-baik aja. Keadaan Radit sudah semakin membaik dari hari ke hari!" jelas Chika.
"Sykurlah kalau gitu, ikut seneng gue dengernya!" tukas Dita.
"Oh iya, tumben lo nelpon gue?" tanya Chika.
"Ada yang mau gue ceritain sih sebenarnya, cuma ya besok aja kalau lo udah balik Indo," ujar Dita.
"Oke, pasti gue akan dengerin cerita elo. Udah dulu ya Dit, gue mau jengukin Radit soalnya!" ucap Chika.
"Ohh, oke Chik. Santai aja."