Takdir memanglah tidak dapat kita hindari. Siapa pun kita, orang kaya atau pun miskin pasti lunya takdirnya masing-masing.
Itu adalah yang Radit fikirkan, takdirnya begitu berat untuk ia terima. Namun ada satu hal yang masih mengganjal di hatinya sampai detik ini.
Ia heran mengapa penyakit yang di deritanya itu bisa sama persis dengan apa yang di derita oleh ayah Chika.
"Apa gue kasih tau aja ya ke Mama kalau selama ini gue dekat dengan anaknya yang lain. Dan bisa di bilang bahwa itu adalah sebuah cinta."
Cowok itu masih ragu haruskah ia mempertemukam mamanya itu dengan Chika atau tidak.
Karena setelah pertemuan itu terjadi mungkin akan menjadi pertemuan yang terakhir untuk Chika.
Karena setelah itu Chika pasti akan berubah membencinya dan menjauhinya.
"Ya Tuhan berikan aku petunjukmu," ucap Radit.
"Radit," sapa Dita.
"Elo Ta, ada apa?" tanya Radit.
"Enggak, gue cuma mau ngajak elo ke kantin!" ujarnya.
"Lo duluan aja Ta, gue masih mau di sini!" ujarnya.