Chika mulai membuka matanya, di sampingnya masih ada Alex yang setia menemaninya sejak tadi.
"Alex? Lo masih di sini?" tanya Chika.
"Iya Chik, gak tega gue ningalin elo sendirian Chik. Apalagi lo tadi sempat pinsan," jelas Alex.
"Makasih ya Lex, lo udah jagain gue sedari tadi!" ucap Chika.
"Iya sama-sama. Ni lo makan dulu rotinya!" suruh Alex.
"Lo beliin gue roti?" tanya Chika.
"Iya, gue tau pasti elo belum sarapan kan?" tebaknya.
"Iya sih, tadi emang gue gak sempat sarapan," jelasnya.
"Lo gak boleh gitu, sarapan itu penting Chik. Dan lo harus tetep sarapan!" ujarnya.
"Iya, gue tadi cuma gak sempet aja kok," sahut Chika.
Gadis itu terpaksa berbohong karena ia bukannya tidak sempat sarapan, tapi gadis itu memang mendaak menjadi tidak nafsu makan semnjak tau ayahnya sakit.
Chika hanya takut jika sewaktu-waktu ayahnya itu bakalan pergi ninggalin dia. Dan Chika gak bisa membayangkan hidupny tanpa sang ayah yang menemaninya sampai detik ini.