Malam sudah semakin larut, Chika sudah kembali ke ruangan ayahnya sedari tadi. Meski hatinya saat ini tengah terluka, tapi ia tidak bokeh menunjukan itu di depan ayahnya.
Di sebelahnaya Kusuma terbaring dengan mata terepejam. Nafasnya terlihat sangat teratur.
Chika senang melihat ayahnya tertidir dengan nyaman seperti saat ini.
Hawa dingin mulai menyeruak. Perlahan gadis itu mulai memejamkan matanya yang sudah terasa sangat mengantuk.
Dinginya malam sesekali membuat Chika mnggigil, namun matanya tetap terpejam karena saking mengantuknya.
Bersamaan dengan itu Alex datang membukan ointu ruangan kamar Kusuma. Cowok itu melihat Chika yanh tengah kedinginan.
"Kasian kamu, aku yakin kamu pasti sangat kedinginan!" uajr Alex.
Alex pun kemudian melepas jaketnya dan menyelimuti tubuh Chika yang menggigil.
"Meski setelah ini mungkin kita akan menjadi jauh, tapi aku janji kalau aku akan selalu menjaga kamu Chik."
Cowok itu kemudian keluar dari ruangan Kusuma.
