Banyaknya air mata, banyaknya kesedihan yang pernah kita lewati sama-sama. Tidak ada yang membuat aku benar-benar merasa hancur. Karena saat itu, ada kamu yang selalu ada di sisiku.
Namun, ketika mataku melihat dirimu yang begitu rapuh. Begitu tak berdaya, ini adalah kesaakitan terparah yang aku rasakan.
Ini adalah kesedihan terburuk yang aku rasakan dari sejuta kisah kesedihan yang pernah kita alami bersama.
Aku sangatlah hancur melihat keadaanmu saat ini, di tambah lagi aku tidak ada di sisimu.
Jangankan untuk sekedar menyapa, bahkan sekarang kita seperti tak saling kenal. Parahnya semua itu adalah kemauanku sendiri.
"Chika, gue rindu masa saat-saat gue sama elo!" Lirihnya.
"Gue juga rindu sama perpus yang selalu ada elo di dalamnya."
Dita masih merenungi kesalahannya pada Chika. Padahal harusnya malam ini adalah kencannya bersama dengan Alex.
Dita seperti sudah tidak berminat lagi mengejar cinta Alex setelah mendengar cwrita dari papanya tempo lalu.