Raga mungkin sedang tidak nersahabat dengan alam. Raga mungkin lelah dan ingin beristirahat sejenak, namun fikiran ini akan terus memikirkan sebuah masalah yang belum terselesaikan.
Chika, gadis itu masih terbaring lemah di kasur empuk kamarnya. Sudah beberapa kali sang ayah mengajaknya untuk periksa, namun gadis itu tetap menolak. Ia sangat yakin kalau sakitnya akan sembuh dengan minum obat yang tersedia di rumah.
Badanya masih panas, dan suhunya lebih panas dari yang kemarin. Chika hanya bisa terbaring di kamar seharian karena kepalanya masih sangat berat untuk ia ajak bangkit.
"Bi … bibik!" panggil Chika.
Tidak ada sahutan sama sekali, apakah bi Sari sedang keluar?
"Bibik?" panggilnya lagi.
Masih tidak ada sahutan. Chika akhirnya mencoba untuk bangkit dari tidurnya. Ia berusaha sekuat mungkin dan menahan sakit kepalanya yang terasa sangat pening.
"Bibik kemana sih, Chika haus Bi!" ujarnya lirih bersamaan deraian air mata.