Rose and sunset
Setelah dohyun pergi. Hanlong merenung kembali, ia memandang dua ekor burung yang bertengger di pohon. Ia kembali mengingat kenangan ketika hansung dan wonbi di desanya dulu, "perasaan seperti kemarin aku menerima wonbi kecil di rumahku. Namun sekarang sudah berapa bulan sejak kepergian hansung"
# # #
"hyunsang, jika sudah menangkap rusa lengkap dengan ketiga bendera seperti yang di pengumuman tadi apakah kita sudah bisa memenangkan pertandingan panahan ini?" Tanya hansung.
Hyunsang hanya mengangguk di depan dan matanya tetap was-was memandang ke depan mencari rusa. Hansung yang menyadari bahwa hyunsang sedang mencoba melupakan kejadian tadi merasa agak kikuk. Pipinya merona, ia malu. Hansung memegang bendera merah yang berhasil ia ambil tadi.
Tak sengaja matanya berpandangan dengan chaewon, chaewon pun menyadari bahwa dia sedang tersipu malu mengingat kejadian tadi. "mati aku, chaewon pasti mengira bahwa aku menyukai tersipu malu dengan hyunsang sebagai seorang laki-laki. Padahal kan aslinya aku seorang perempuan" kata hansung dalam hati.
Perjalanan pun berlanjut, lalu hansung memberi aba-aba untuk berhenti karena mata elangnya menangkap sesosok rusa yang tengah memakan rumput. Mengetahui bahwa mereka melihat apa yang dilihat hansung, mereka pun ikut berhenti.
Mereka bertiga bersiap untuk memanah rusa itu. Namun, entah alasan apa rusa itu tiba-tiba pergi dan kabur dari bidikan mereka bertiga. "Sial, ayo kejar!" kata chaewon kepada kedua temannya.
Melihat semangat ketua timnya, mereka berdua pun bergegas mengejar ketertinggalan. Rusa itu berlari cukup kencang, chaewon terus menerus mengekor di belakang rusa tersebut. Mengetahui hal itu sulit untuk dilakukan oleh karenanya hansung dan hyunsang mengirim sinyal untuk berpencar dan mencegat kedatangan rusa tersebut.
Beberapa kali hansung hampir terjatuh saat mengejar rusa tersebut, dikarenakan medan pegunungan yang terjal dan rusa tersebut yang selalu pintar dalam mencari jalan sembunyi. Hyunsang di kejauhan pun merasakan hal yang sama, meskipun begitu chaewon juga sering jatuh, akan tetapi semangatnya mengejar rusa itu membuatnya agak sedikit bodoh karena rusa adalah hewan dengan kekuatan lari yang menakjubkan dan ia akan selalu berlari dengan kencang apabila ia merasa sedang dikejar oleh predatornya.
Dan chaewon termasuk salah satu predator yang mengancam keselamatan rusa tersebut. Saat hansung merasa lelah karena mengejar rusa tersebut, dirinya pergi menepi sebentar tepian hutan. Saat ia mendengar suara air mengalir, ia pun segera menuju ke sumber suara tersebut dengan maksud ia ingin meneguk air gunung terlebih dahulu baru setelah itu ia akan mengejar ketertinggalan tersebut.
Akan tetapi, baru saja beberapa teguk air masuk melalui tenggorokannya matanya menangkap sesosok yang tak pernah dibayangkan oleh timnya sama sekali. Ia melihat ada sesosok harimau yang sedang bersembunyi di balik semak-semak. Harimau itu memamerkan taring giginya. Hansung pun sadar, jika ia berhasil memanah harimau ini tentu timnya akan menjadi tim pemenang karena nilai untuk menangkap harimau jauh lebih banyak daripada menangkap rusa atau sekadar mengumpulkan bendera-bendera dengan poin tertentu.
Dengan gerakan halus dan perlahan ia mengeluarkan anak panah dan mulai menembakkan kea rah harimau yang menyeringai itu. Syuuut, gerakan cepat itu mulus langsung mengenai matanya. "waw, kemampuan memanahku meningkat tajam. Terimakasih hansung, kau memang yang terbaik" kata hansung pada dirinya sendiri.
Namun, Harimau bukanlah hewan sembarangan. Berbeda dengan kijang atau tupai ketika matanya dipanah akan langsung mati. Harimau itu ternyata hanya tumbang sebentar lalu bangkit kembali seakan-akan sakit di matanya bukanlah apa-apa. Memang benar matanya ada dua, tapi bagaimanapun juga kijang pun akan tetap tewas kalau seperti itu.
Harimau itu tertatih-tatih berjalan dan mulai mendekati hansung. Hansung mundur perlahan, ia tidak mau dikejar oleh harimau yang berlari super cepat ini. Tapi bagaimanapun juga ia harus mengambil tindakan selanjutnya, ia tidak bisa mengulur waktu lebih lama lagi.
Harimau itu mencoba mengaum. Tepat saat membuka mulutnya itulah, hansung menembakkan panahnya yang kedua. Sial. Anak panah itu meleset. Ia bingung, taka da cara lain selain ia harus berlari secepatnya. Tembakan di matanya cukup menghambat laju lari harimau tersebut.
Ia mencoba bersembunyi di balik pohon-pohon besar, namun sama saja itu semua tidak berarti. Harimau itu bisa mengetahui keberadaannya.
"aduh, hyunsang dan chaewon sepertinya sudah jauh meninggalkannya di hutan. Apakah riwayat hidupku akan berakhir disini saja?" gumamnya saat berlari.
Aku harus apa yaa? Pikirnya lama. Di kejauhan ia melihat sebuah batu besar yang berada di tanah tanjakan. Saat itulah tanpa pikir panjang ia mencari celah kesana. Setelah menunggu beberapa saat harimau tersebut untuk ke tempat jangkauannya. Hansung segera memosisikan diri tepat di atas batu tersebut.
Harimau yang sudah melihat hansung duduk tegak di atas batu langsung berlari kencang dan melompat tinggi mencoba menerkam hansung. Akan tetapi, hansung sudah memperkirakan itu semua. Ia menembakkan anak panahnya tepat di jantungnya. Dan bruuk!! Harimau itu jatuh menimpa tubuh hansung.
Di kejauhan hyunsang mulai khawatir, dia mulai meneriakkan nama temannya tersebut. Ia panic, bagaimana mungkin ia bisa tidak sadar kalau hansung sudah tidak mengejar rusa itu tadi bersama chaewon? ini semua salah chaewon, gadis kaya dan sombong itu hanya memikirkan harga dirinya saja. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang lain.
Tak jauh dari tempatnya berdiri ia melihat sekelebat baying-bayang di kejauhan seperti bayangan orang yang berlari kencang dan diikuti sesuatu yang tak kalah kencang juga di belakangnya.
Tak butuh waktu lama, ia pun segera menghampiri tempat yang ia lihat tadi. Sementara itu chaewon di belakang tidak mengejar ketertinggalannya dengan hyunsang. Ia marah, bagaimana mungkin hyunsang meninggalkan seorang gadis bangsawan bermartabat ini sendirian di hutan bersama hewan buruan yang berhasil ia tembakkan tadi?
Ia duduk di tanah, menunggu hyunsang berbalik dan membantunya membawa hewan tangkapannya itu. Sedangkan hyunsang berpikir bahwa chaewon akan mengikutinya. Ternyata tidak, pikirannya penuh dengan hansung. "anak itu selalu mendatangkan kehebohan. Kehebohan apa lagi yang akan terjadi pada anak ini?"
Setelah ia melihat hansung yang sedang membidikkan anak panahnya ke arah lain, hyunsang lega. Hansung masih selamat. ia pun tersenyum lega dan emngambil napas, memegang lututnya. Namun betapa bodohnya ia bahwa ternyata yang sedang dibidik hansung adalah seekor harimau besar yang hendak menerkamnya dari kejauhan. Jantung hyunsang mencelos.
"HANSUUUUNG!!!" namun percuma saja ia berteriak. Ia terlambat datang. Harimau itu melompat menerkam hansung saat hyunsang masih berlari mendekati hansung.
Ia sudah tidak bisa lagi melindungi lelaki lembek itu. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Harimau itu ambruk menindih hansung. Tapi, harimau itu tidak bergerak. Apa yang terjadi? Hansung hanya terdiam tertindih di bawah badan harimau tersebut.
"hansung? Kau jangan mati dulu" ucapnya lirih
Mendengar hal itu, suara hansung muncul. "hei, kau. Bisakah tolong bantu aku mengangkat bangkai ini. Aduuh, rasanya berat sekali. Tulang punggungkus serasa remuk karena berat badannya"
Mendengar suara hansung, hyunsang langsung menggeser tubuh besar harimau itu dan mengangkat tubuh hansung dengan tangan yang satunya. Reflex ia memeluk hansung erat. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Saat itu ia berpikir bahwa ia akan kehilangan hansung hari itu juga.
Ia menatap muka hansung lama. Tunggu, apa dia mati hari ini juga? Aku tidak mau dia mati.