Chereads / Beautiful Peach Blossom / Chapter 52 - Bab 52 "Berharap Pada Pertolongan Dohyun"

Chapter 52 - Bab 52 "Berharap Pada Pertolongan Dohyun"

Mendekati pintu gerbang istana, sudah terdengar seruan warga yang sudah menantikan mereka kembali ke istana. Para warga saling menebak-nebak skor para kelompok jagoan mereka. rakyat jelata mayoritas mendukung tim putra mahkota, meskipun pada sebagian rakyat terpaksa mendukung tim lain dikarenakan tuan mereka adalah tim lain, bukan tim putra mahkota.

Selain itu, peran penting ayah chaewon juga penting, nyatanya banyak juga rakyat jelata yang dengan terang-terangan mendukung tim chaewon, sebagai bentuk terimakasih atas dukungan kepada putrinya, ayah chaewon mengeluarkan banyak hadiah kepada siapapun yang mendukung putrinya.

Tanpa terkecuali, pesona hansung sebagai si ranking satu juga mampu menarik dukungan kepada orang lain. nyatanya, para guru dan beberapa menteri malah mendukung dan bahkan ada yang mengumumkan sayembara jikalau tim hansung menjadi juara semua rakyat akan makan makanan lezat secara percuma selama 3 hari berturut-turut.

Pertandingan panahan antar putri bangsawan ini rasanya seperti pesta rakyat. Tentu saja bisa dibilang demikian dimana semua rakyat akan bersuka cita dan menyambut dengan antusias setiap momen ini diadakan, meskipun hanya dua tahun sekali akan tetapi semua rakyat akan merasa bahagia, bahkan akan rela menunggu dua tahun demi acara ini. Bahkan ada yang sengaja datang dari desa jauh hanya untuk ikut melihat bagaimana perayaan di istana mengenai acara pertandingan panahan tersebut.

Sudah ada beberapa tim yang sudah kembali ke istana, diantaranya ada yang tidak mendapatkan hewan buruan sama sekali. Ada yang hanya satu ekor kelinci, ada yang yang hanya mendapatkan bendera. Mendengar sorak sorai dari dalam gerbang menuju istana hansung pun dibuat terheran-heran. Awalnya ia menyaksikan diri saat keluar gerbang semua orang bersorak sorai melihat tim mereka meninggalkan istana dan berjalan menuju hutan lalu kenapa sekarang mereka semua seperti mencemooh timnya?

Karena penasaran, hansung pun mendekatkan diri ke hyunsang dan bertanya, "kenapa aku merasa mereka seperti mencemooh kita?"

Akan tetapi, hyunsang hanya menjawab, "Mereka memandang cemooh ke kamu, bukan kita" hansung yang mendengar jawaban itupun hanya memoncongkan mulutnya, namun meskipun hyunsang mengatakan hal yang menyebalkan, jujur dalam hatinya ia merasa takut dan khawatir, kenapa orang-orang malah merasa tidak bangga akan kehadiran mereka, sudah jelas bahwa ia dan hansung sedang mengangkat bangkai kijang hasil tangkapan ketua mereka.

Mereka pun meneruskan perjalanan hingga ke depan aula. Ada satu hal yang menjadi pusat perhatian kelompok chaewon. ada satu bangkai harimau yang diletakkan tepat di tengah.

Hansung merasa bahwa itu adalah harimau tangkapannya, namun ada yang aneh, anak panah yang tertancap di matanya bukanlah anak panahnya, melainkan anak panah milik kelompok seorang sepupunya chaewon. dia bingung harus berkata apa.

Dia pun mencoba bertanya kepada salah satu guru sekaligus juri disana, "guru, siapa yang tadi membawa bangkai harimau itu?" Tanya hansung.

"oh itu, milik salah seorang bangsawan lainnya muridku. Kamu silakan berbaris bersama peserta yang lain. sebentar lagi akan kami umumkan siapa pemenang perlombaan panahan ini"

Hansung perlahan mundur dan kembali ke tempat asalnya. Hatinya kalut.

# # #

Saat berada di barisan bersama para peserta lain, hansung benar-benar tidak bisa diam. Bagaimana mungkin ia dengan lapang dada mengiyakan bahwa harimau yang dibawa oleh tim chaewon adalah hasil tangkapan mereka sendiri, apalagi anak panah tersebut tepat mengenai salah satu matanya.

Tidak semua orang punya keahlian seperti itu, dan untuk itu dibutuhkan oleh orang-orang yang benar-benar terlatih. Atau bakat. Entahlah, bagi hansung panahan sudah menjadi bakat dan ia sudah terlatih lebih dulu.

Ia ingin memberontak, tapi bagaimana caranya? Ia tidak mungkin mengamuk di depan semua orang seperti ini, tapi jika ia tidak melakukan sesuatu tentu bangkai itu akan diakui milik mereka. "sial! Siapa si yang mengambil bangkai tangkapanku. Gumam hansung di dalam hati".

Semua peserta nampaknya sudah hadir, dan guru pun sudah memosisikan diri agar segera dilaksanakan upacara penutupan. Hyunsang menoleh kesana kemari untuk melihat apakah ia masih memiliki peluang untuk bisa mempertahankan kemenangan. Dari lubuk hatinya yang terdalam, ia pun sadar bahwa yang memiliki kompeten untuk panahan hanyalah hansung atau dirinya.

Dan para wanita bangsawan ini, meskipun ia dikatakan mampu untuk panahan, nyatanya masih membutuhkan 4-5 kali tembakan agar hewan tersebut benar-benar mati. Sedangkan hansung hanya membutuhkan satu kali tembakan tepat di matanya agar hewan tujuannya langsung lumpuh.

Dan bangkai yang dibawa oleh tim sialan itu jelas sebuah kebodohan. Mereka dengan bodohnya mencuri tangkapan orang lain dan mengakui sebagai hasil buruan mereka. hanya saja, hyunsang membutuhkan orang cerdas disini. Ia ingin memberitahu bahwa tangkapan itu jelas bukan milik tim tadi. Mengingat anak panah yang menancap di mata harimau tersebut adalah anak panah milik mereka.

Mereka hanya teliti membuang anak panah hansung. Tapi bukti apa yang bisa diungkap jika itu memanglah buruan hansung.

Hyunsang masih berkutat dengan pikirannya hingga akhirnya ia mencoba memperhatikan raut muka hansung yang terlanjur kecewa. "andai aku bisa membawamu pada kebenaran" ucapnya.

"hah? Kau mengatakan apa barusan?" Tanya hansung balik.

" oh tidak, aku tidak mengatakan apa-apa" jawab hyunsang.

"duh, aku berharap aku bisa mendapatkan keadilan dari para juri panahan saat ini" ucap hansung.

Baru saja hansung mengatupnya rahangnya, terdengar bunyi gong dipukul, "juri lomba panahan memasuki arena upacara!" ucap pemukul gong dengan lantang.

Keluarlah satu per satu juri untuk pertandingan panahan ini, hanya saja ada satu hal yang membuat hyunsang bertanya-tanya. "hyunsang, apakah benar itu dohyun?".

Tunggu, kejutan apalagi ini? Dia disitu berperan sebagai apa?

Guru besar memberikan sambutan ringan. Saat mata hyunsang dan dohyun bertemu, mereka saling memaku pandangan satu sama lain. Hyunsang tidak tahu, rencana apa yang sedang disimpan dohyun. Tapi saat ia menoleh ke samping, ada hansung di sisinya, itu artinya apapun yang menjadi keputusan dohyun adalah keputusan yang diambil untuk menguntungkan hansung.

"setidaknya aku tidak akan rugi di situasi sekarang"

Selesai melakukan sambutan, guru besar kemudian turun dari podium dan berjalan mendekati bangkai harimau yang dibiarkan teronggok di tengah lapangan sebagai bahan ajang pamer, karena tidak ada hewan tangkapan lain yang lebih menawan daripada harimau tersebut.

Hansung tidak mengedipkan matanya sama sekali saat melihat guru besar mendekati hewan hasil tangkapannya tersebut. Ia pun tanpa sadar menarik lengan baju hyunsang. Saat mereka saling menyadari dan mata mereka bertemu tatap, barulah hansung melepas tangannya dan meminta maaf.

"Tak perlu minta maaf, aku tahu apa yang kau rasakan" kata hyunsang.

"Benar, tapi rasanya keadilan tidak berpihak padaku hari ini. Yaah, diingat-ingat lagi bukankah hukuman kita akan bertambah jika kita kalah dalam pertandingan ini?" ucap hansung.

Hyunsang tak bergeming, ia masih berharap dohyun akan menolongnya hari ini.

"baiklah, tim mana yang telah berhasil menaklukkan binatang besar ini?" Tanya guru besar di tengah lapangan upacara.

"itu buruan tim kami, guru" ucap salah seorang gadis lantang dari sisi lain tempat hansung berdiri.

Tahulah ia siapa pemilik suara tersebut.