Chereads / Beautiful Peach Blossom / Chapter 51 - BAB 51 "BURUANKU DIAMBIL ORANG"

Chapter 51 - BAB 51 "BURUANKU DIAMBIL ORANG"

Rose and sunset

Chaewon tidak mau mengikuti hyunsang yang pergi meninggalkannya demi mencari hansung. Ia hanya duduk diam di depan kijang tangkapannya sampai menunggu hyunsang berbalik mendatanginya dan meminta maaf karena telah meninggalkan putri bangsawan demi rakyat biasa.

Sedangkan hyunsang merasakan jantungnya berhenti berdetak ketika melihat hansung tertimpa harimau yang sangat besar. Ia mencoba membalikkan harimau tersebut dan melihat hansung meringis kesakitan karena badannya yang kecil tertimpa harimau yang besar.

"kau menyelamatkanku" ucap hansung ringan namun mampu membuat lega hyunsang yang mengiranya mati. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan ketika temannya itu mati. Melihat hansung yang tersenyum dengan posisi masih berbaring karena kaki harimau masih menggantung di perutnya, hyunsang merasa bahagia, entah bahagia karena apa. Lagipula beberapa bulan yang lalu saat pertama kali bertemu hansung, hyunsang sangat membencinya namun sekarang semua perasaan benci berubah dan entah sejak kapan rasa khawatir muncul dalam dirinya.

Baiklah, ia sempat khawatir dengan hansung akhir akhir ini, tapi jangan sampai ada orang yang tahu kalau dia khawatir. "bisakah kau membantuku berdiri tuan?"

"sini ulurkan tanganmu" hyunsang pun menarik hansung dari tempatnya.

"tunggu, dimana tuan putri chaewon?" Tanya hansung ketika sudah berdiri tegak di depan hyunsang.

Hyunsang kebingungan, ia mengira bahwa dengan ia mencari hansung maka chaewon akan ikut mencarinya juga, tapi ternyata tidak.

"kenapa kau meninggalkannya, dia kan tidak bisa apa-apa selama di hutan ini" mendengar perkataan hansung, hyunsang tersadar bagaimana jika ternyata gadis itu malah dimakan oleh harimau lain.

"baiklah, ayo kita ikat harimau hasil tangkapan kita ini dan kita bawa sambil kembali ke tempat penangkapan kijang tadi" kata hyunsang.

"dia berhasil menembakkan kijang? Waw, hebat sekali. Ayo kita ucapkan selamat padanya" hansung seketika merasa bersemangat dan langsung berjalan meninggalkan hyunsang yang masih melongo di tempat berdirinya.

"tunggu" hyunsang menarik lengan hansung. "ada apa lagi?" hansung sudah mulai kesal.

"bagaimana dengan tangkapan buruanmu ini?" Tanya hyunsang.

"ini masalah gampang, setelah kita menemukan tuan putri chaewon kita kesini lagi untuk mengambil harimau ini kemudian kita langsung bawa ke istana saja. Sepertinya nilai kita sudah cukup untuk bisa mengalahkan kelompok panahan lainnya" kata hansung.

"baiklah kalau begitu". Setelah itu mereka berdua meninggalkan bangkai harimau tersebut dan berjalan menuju tempat chaewon semula.

Tanpa hansung dan hyunsang sadari, perburuan harimau tersebut mampu mengundang peserta lain untuk mengambilnya dan membawanya ke istana agar bisa diakui sebagai hewan hasil tembakan mereka.

# # #

Chaewon merasa sangat kesal karena ditinggalkan sendirian oleh putra mahkota di hadapan hewan buruannya. Ia berharap ia akan memberi hukuman yang cukup berat kepada mereka berdua karena telah meninggalkannya sendiri.

"mereka lama sekali!" gumam chaewon.

Tak lama setelah itu ia mendengar sayup-sayup suara dua orang yang sedang berjalan da berbincang menuju tempatnya duduk di tanah. Marah.

"tuan putri? Tuan putri! Syukurlah kau selamat, apakah kau terluka?" Tanya hansung setengah berlari ketika melihat temannya tersebut duduk di tanah.

"apa pedulimu padaku?"

"tuan putri, hamba minta maaf, karena tadi hamba sedikit mengalami kecelakaan hingga akhirnya dikejar harimau. Namun syukurnya, harimau tersebut mati tewas dalam anak panahku. Dan jika kuhitung-hitung, dua hewan buruan kita sepertinya cukup untuk mendapatkan skor tertinggi di istana. Mungkin kita bisa jadi tim pemenang, bukankah begitu pangeran?" Tanya hansung.

"hmmm, sepanjang pengetahuanku begitu, jarang sekali ada yang bisa mendapatkan kijang dan harimau dalam satu kelompok, rupanya kalian adalah dua orang pemanah yang handal ya? Aku merasa beruntung berada di tim ini" kata hyunsang.

"baiklah, mari kita ikat bangkai kijang ini dan kita bawa juga harimau kita yang masih teronggok tadi lalu kita pulang ke istana, rupanya perburuan kita… kita cukupkan sampai sini saja" kata hansung.

"benarkah? Waaaw, senangnya aku. Akhirnya aku bisa kembali ke rumah, aku rindu rumah" kata chaewon.

"benarkah kau rindu rumah? Atau kau hanya tidak mau dikelilingi nyamuk disini?" goda hansung.

"apa katamu?" chaewon berteriak.

Namun, hansung dan hyunsang sudah mulai pergi dan menarik hasil perburuan chaewon. chaewon yang masih di tempatnya berdiri berteriak lagi. "heeeeii!! Tunggu!! Itu kan hewan buruanku, kalian jangan mengakui itu hasil tembakan kalian ya?"

"kau mau membawanya sendiri? Ini" kata hyunsang.

Seketika chaewon pun terdiam. Dia merasa malu, tentu saja ia tidak kuat mengangkat beban kijang yang besar itu. Tulang punggungnya pasti akan patah rasanya.

"aku punggungku sakit sekali karena terlalu lama duduk di tanah, tidak bisakah kalian membantuku?" kata chaewon.

Hansung dan hyunsang hanya saling pandang dan meninggalkan putri chaewon di belakang.

Sesampainya di tempat hansung meninggalkan bangkai harimau betapa terkejutnya mereka semua, karena bangkai harimau tersebut hilang. Masih ada bekas ceceran darah yang menandakan bahwa pernah ada hewan yang mati disitu.

"dimana harimaunya?" Tanya putri chaewon.

Namun tidak ada satupun dari mereka yang menjawab. "kenapa tidak ada yang menjawab!" chaewon meninggikan suaranya.

"diamlah!!! Hasil buruanku diambil orang karena aku harus mencarimu yang tidak mau meninggalkan bangkai kijangmu itu" teriak hansung. Setelah menyadari bahwa chaewon ketakutan, dia pun segera menghela napas dan meminta maaf.

"lebih baik kita bawa pulang saja. Aku tidak curiga kalau ada peserta lain yang menemukan bangkai harimau dan membawanya pulang ke istana sebagai hewan hasil perburuan mereka" kata hyunsang.

Hansung benar-benar kecewa. Raut muka sedihnya tidak bisa disembunyikan lagi. mereka hanya berjalan dalam kelelahan tanpa kegembiraan sama sekali. Sesekali hyunsang melirik kea rah hansung yang bersedih dan berjalan dengan luntang lantang.

Menyadari bahwa hyunsang memandanginya, ia pun segera sadar, "ooh, kau kelelahan membawa kijang ini. Sini biar aku saja yang bawa, kita gentian" kata hansung.

"tidak, tidak perlu. Bukan ini" kata hyunsang.

Hansung semakin kebingungan, "lalu kenapa kau melihatku?" Tanya hansung. Chaewon yang sudah berjalan jauh di depan mereka tidak tahu bahwa dua insan itu sedang berhenti.

"aku ingin sekali menghiburmu dan membuatmu tertawa seperti seonho dan sungmin, tapi aku tidak tahu caranya sehingga aku berpikir keras, aku harus apa?" kata hyunsang.

Mendengar perkataan hyunsang, hansung menjadi tersenyum. "terimakasih kau sudah khawatir padaku, tapi jujur, kau tidak perlu khawatir, melihat satu tim kita masih baik-baik saja sudah merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku" kata hansung.

"benarkah?" Tanya hyunsang lagi.

"argh sudahlah, tuan putri kita sudah meninggalkan kita jauh di depan sebaiknya kita susul dia dan segera ke istana untuk melihat apa hasil perburuan dari tim lain. aduuh aku juga tidak sabar untuk segera bertemu dengan seonho! Ayo buruan jalan kita hampir sampai ke istana" kata hansung.

Mendengar ucapan hansung dan langkah hansung yang meninggalkannya sendirian di hutan sudah cukup membuatnya yang memiliki hati dingin untuk bisa tersenyum dengan tulus.