ROSE AND SUNSET
Hansung menjadi marah karena hewan yang hampir menjadi buruannya nyatanya telah diambil paksa oleh orang lain. Orang lain tersebut tak lain dan tak bukan adalah tim yang salah satunya merupakan saudara sepupu chaewon yang meninggalkannya.
"kau mau kemana?" Tarik hyunsang ke lengan baju hansung.
"tentu saja mengejar mereka, apa lagi?" Tanya balik hansung.
"kamu gila? Untuk apa? Mengejar mereka tidak akan memberikan kita kebaikan apapun. Sudah biarkan saja dia" kata hyunsang.
"aku tidak menyangka kalau mereka ternyata mengikuti kita sampai sejauh ini" kata chaewon.
"aku sudah tahu ada seseorang yang mengikuti kita, itulah kenapa aku menjebak mereka dengan kijang itu. Akhirnya benar kan? Dugaanku tidak salah. Omong-omong aku cukup ahli dalam mengikuti orang makanya aku tahu kapan aku merasa diikuti orang asing" terang hyunsang.
"oh begitu ya?" kata hansung.
"ah sudahlah, itu tidak penting sekarang. Sekarang kita fokus pada buruan kita dan misi tersembunyi saja" kata hyunsang sambil menggandeng bahu hansung.
Chaewon merasa dengan kedua teman nya itu ada yang aneh, tapi apa itu ia tidak tahu. Oleh karena itu, ia hanya mengacuhkannya dan lebih memilih untuk melanjutkan perjalanan. Sehari itu tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Malam pun tiba, mereka menemukan goa dan memutuskan untuk bermalam disana.
Saat itu hansung langsung mengambil perannya sebagai penghidup api unggun. Dia tahu bahwa kedua temannya ini sangat mustahil untuk mampu menghidupkan api unggun.
Setelah menyala, mereka pun mulai mengolah beberapa bahan yang telah diambil untuk dibuat makan malam sederhana. Hanya untuk sekadar bertahan hidup, meskipun tidak mengenyangkan akan tetapi itu sudah lebih dari cukup untuk mengganjal perut.
"apa yang harus kita lakukan mala mini?" Tanya chaewon.
"tentu saja istirahat, apalagi?" hansung ingin menjawab, tapi karena sudah dijawab oleh hyunsang dia pun akhirnya terdiam kembali.
"apa kita tidak diintai dari tim lain?" Tanya chaewon lagi.
"untuk hal itu tidak perlu kau pikirkan" jawab hyunsang ketus.
"oh iya, setelah makan ini. Kita akan tidur, tapi untuk berjaga jaga setiap dari kita harus bergiliran untuk berjaga di pintu goa untuk memantau sekitar dan juga menjaga yang lain ketika sedang tertidur, bagaimana?" usul hansung.
"baiklah aku setuju"
"aku juga"
"oke, penjaga pertama mala mini biar aku saja, setelah itu kubangunkan hyunsang dan menjelang pagi maka tuan putri bisa bergiliran menjaga, bisakah?" Tanya hansung.
Chaewon kembali terdiam lama, dia memikirkan perkataan saudarinya sebelumnya. Bahwa ia jangan sampai membuka kartunya untuk kedua teman jauhnya. "baiklah, kau setuju. Kalau begitu aku langsung tidur saja di sebelah sini" kata chaewon sambil merapikan tempat yang akan dia jadikan alas tidur.
Tidak butuh waktu lama untuk hyunsang mengikuti chaewon. sedangkan hansung berada di pintu masuk goa, memosisikan diri agar bisa duduk dan bersandar batu-batu goa. Matanya menatap langit yang indah, suara hewan malam pun semakin ramai terdengar.
Ia sama sekali tidak takut. Melihat ribuan bintang yang bertebaran di langit membuatnya tenang. Perasaannya melayang ke masa lalu. Masa ketika ia berada di desa barat dan tinggal bersama sepupu dan pamannya. Ia merindukan masa-masa itu, ia tak menyangka bahwa masa yang indah dalam hidupnya ternyata harus berakhir begitu cepat.
Ia pun melirik kedua temannya yang sudah tertidur lelap. "ini adalah waktu untuk diriku sendiri" kata hansung dalam hati. Ia pun hendak melepas ikat rambutnya dan menggerainya sejenak, akan tetapi ia sadar, bahwa di sepanjang perjalanan tadi ia tak menemukan satupun goa selain goa yang ia gunakan sekarang. Ia menjadi curiga jangan-jangan ada beberapa tim lain yang juga bersembunyi di balik pepohonan mengamat-amati kami?
Akhirnya hansung mengurungkan niatnya dan ia kembali menatap keberadaan bintang yang bertaburan di langit.
Sudah hampir sepertiga malam terakhir hingga hyunsang terbangun dari tidurnya, ia melirik tempat tidur putri chaewon. masih tertidur. Ia pun mencoba melihat ke lubang pintu masuk goa, "hansung! Apa kamu tidak tidur semalaman?" Tanya hyunsang dari belakang.
"hehe, kau terbangun karena aku terlalu berisik kah?" tanyanya.
"tidak, aku terbangun sendiri. Sebentar lagi pagi, kenapa kau tidak membangunkanku hansung? Nanti kau bisa capek sebelum perburuan berakhir" kata hyunsang.
"tidak apa-apa, aku terlalu senang melihat bintang seperti ini sampai lupa kalau aku harus membangunkan kalian"
"bukankah langit malam selalu tampak biasa saja? Dengan langit gelapnya, ada bintang dan bulan yang setiap bulannya selalu berubah sesuai fasenya. Apa yang istimewa?" Tanya hyunsang.
"apa istimewanya katamu?" suara hansung meninggi
"setiap malam juga malam yang sama kan?" Tanya hyunsang.
"asal kau tahu saja, setiap harinya tidak akan terulang selama dua kali, sama dengan penampakan langit sekarang ini. Mungkin bagimu Nampak seperti malam-malam sebelumnya akan tetapi setiap malam yang telah lalu tidak akan kembali dengan momen yang sama seperti sebelumnya. Bagaimana mungkin kau bisa mengatakan hanya malam yang sama yang terus menerus berulang? Aku tebak, kau tidak pernah merasakan betapa suatu malam Nampak berbeda dan kau selalu merasakan hal yang sama setiap harinya. Ckck, kasihan"
Hyunsang hanya diam menanggapi omongan hansung, tapi setelah dia pikir lagi benar juga. Tiap malam baginya adalah malam-malam biasa yang tidak ada bedanya dengan malam berikutnya atau malam sebelumnya. Apa yaa? Yang bisa membuat malam di hidup hyunsang Nampak berbeda hingga terasa ia tidak ingin segera berlalu?
Fajar menyingsing, tanpa hansung sadari saat hyunsang berada di sampingnya ia terlalu mengantuk hingga akhirnya tertidur di bahu hyunsang. Hyunsang tak keberatan dan membiarkan diirnya terlelap juga hingga pagi datang.
Chaewon yang melihat mereka berdua sudah terlelap di bahu teman sampingnya. Ia ingin marah tapi bagaimana mungkin mereka membiarkan dirinya terlelap sampai pagi menjelang sehingga ia sama sekali tidak mendapatkan jatah untuk jaga malam.
"Mereka sepertinya menjadi teman dekat, bahkan mereka saling menyandarkan bahunya satu sama lain. Aku saja ingin menyandarkan kepalaku di bahu dawon saja tidak diizinkan. Padahal kami kan saudara. Tapi, ah sudahlah lupakan saja".
Chaewon pun membangunkan mereka.
"aku tidak tidur!" itulah kata-kata yang keluar dari mulut hansung pertama kali.
"ayo kita lanjutkan perjalanan kita" kata hansung.
"lebih baik kau bersihkan dulu mukamu sebelum kita lanjut berburu" kata chaewon.
"kalau gitu ayo kita cari sungai, aku mau mandi disana. Ayo kita mandi bersama"
Terdengar suara tahan napas dari dua orang temannya, hyunsang pun bingung. "kenapa kalian kompak sekali kalau seprti itu?"
"aku tidak ikut" kata chaewon.
"aku juga" kata hansung.
"hei, kenapa kau tidak ikut? Ayolah, masa aku bermain air sendirian, kan tidak seru!" kata hyunsang.
"kubilang tidak ya tidak!" kata hansung.