"Kamu yakin mau menemuinya?" tanya Marcel, melompati sebuah genangan lumpur.
"Aku sudah memikirkannya selama lebih dari dua hari, Marcel. Kalau mau membunuhku, dia tidak akan memilih tempat ramai yang begini. Tuannya yang masih kecil bisa trauma kalau aku dan Medora bertarung di tempat yang rentan untuk melukai orang lain," timpal Lois, memandangi wahana-wahana permainan yang dihiasi lampu berkelap-kelip, anak-anak kecil berwajah ceria yang berlalu-lalang bersama orangtuanya, lapak-lapak yang menjual berbagai macam souvenir dan makanan, kemudian yang terakhir matanya tertuju kepada penjual harum manis. "Tempat ini menarik sekali."
Seperti biasa, Lois menjadi pusat perhatian semua orang. Bukan hanya cantik, tetapi jarang-jarang seorang bule datang ke pasar malam seperti itu.
"Kamu mau?" Marcel menarik salah satu harum manis yang dibungkus plastik dan digantung di bagian atas lapak. Setelah membayar, ia membuka bungkus makananan itu dan menyerahkannya kepada Lois.