Pria paruh baya berperut buncit itu duduk di sofa mewah dengan aksen bulu lembut warna biru terang. Di ruangan dengan hiasan hewan-hewan yang diawetkan itu, dia berteman dengan sunyi. Suara yang terdengar hanyalah nada tunggu dari ponsel yang ia tempelkan di telinganya.
Cukup lama menanti, akhirnya panggilan itu diangkat.
"Halo, Yah?" Suara perempuan terdengar dari ponsel itu.
"Ah, halo Tiara. Gimana kabar keluarga kamu di sana?" sapa pria itu.
"Kami baik kok, Yah," jawab perempuan yang dipanggil Tiara itu, terdengar datar, bahkan terkesan kurang bersemangat. "Ayah gimana?"
Obrolan mereka pun berlanjut. Di antara kalimat-kalimat yang mereka ucapkan, terkadang ada jeda beberapa detik. Mereka seperti kesulitan melanjutkan topik pembicaraan. Padahal, pada intinya mereka berdua mengobrol tentang kehidupan masing-masing saja, seperti layaknya anak dan orangtua yang terpisah jauh.
"Eh, Oliver di mana? Sudah lama Ayah tidak mengobrol dengan cucu Ayah, nih," pinta si pria.