"Ahahahaha!!!" Zita melompat turun, langsung menangkisi anak-anak panah Kacia yang datang kepadanya. "Ahahahahaha!!!"
Lyra pun menerjang maju dan memberikan kombinasi serangannya yang lemah gemulai, tetapi tentu saja tetap mematikan.
Hanya Lois yang masih berdiri di tempatnya. Ia malah memandangi kedua tangannya yang bergetar hebat. Dia tak mengerti, mengapa tangannya masih tak memegang apa pun? Mengapa pedangnya tidak muncul?
"Lois kamu sedang apa di sana!? Bukanya kamu .... Ugh!" Lyra tak sempat menyelesaikan ucapannya karena wajahnya keburu dihantam perisai Zita.
"Haaaaaa!? Ada yang tidak mau bermain!?" Bukannya melanjutkan serangan, Zita malah melompat ke balik salah satu bus. "Tidak boleh! Kita semua harus bermain!!!"
"Rava!!! Nomor satu!!!" pekik Lyra.
Duar!!!
Bus itu mulai terbang karena terkena kekuatan pelontar Zita. Lois masih saja mematung dan mengamati tangannya, bahkan terlihat tidak sadar kalau kendaraan besar itu tengah mendatanginya dari udara.