"Kok, hari ini agak sepi, ya?" Menjelang petang, Ione menguap lebar saat menjaga lapak jajanan. Matanya yang berair mengamati jalur-jalur pasar kuliner yang memang tak dipadati manusia.
Tak seperti biasanya di jam-jam itu, dagangan juga mereka kali ini juga masih bersisa.
"Sepertinya, dampak dari serangan sekelompok besar monster itu masih terasa. Barangkali orang yang biasa berkunjung ke sini keluarganya ada yang terbun .... terkena dampaknya, jadi mereka masih berkabung. Barangkali mereka sendirilah yang berada di tempat yang salah saat peristiwa itu terjadi. Atau barangkali, mereka hanya takut keluar karena melihat dampak dari kejadian itu," sahut Lyra dengan nada datar.
Seketika saja, Rava mengusap tengkuknya yang seperti dihantam hawa dingin menggigit. Dia berusaha mengusir bayangan-bayangan kejadian itu dari otaknya.
"Kalau tentang masalah seperti ini, kamu bisa berbicara panjang juga, ya," desah Ione, kali ini memperhatikan lapak-lapak yang tutup.