"Sebentar lagi kita akan sampai," ucap Piv.
Degup jantung Rava makin kencang. Di saat kondisinya dan para bidadari fit saja, mereka kewalahan, bagaimana dengan sekarang?
"Itu monsternya!" Etria menunjuk ke area perumahan yang masih dibangun. Di jalanannya yang masih berupa tanah, siluet ular raksasa berkulit kecokelatan memang terlihat. Tergeletak begitu saja dan hanya diterangi oleh cahaya oranye temaram dari para Piv lain.
"Dia sudah semakin besar saja ...." Lois tercekat.
Lyra menyipitkan matanya. "Sepertinya kamu juga menyadarinya, Lois. Ada yang tidak beres."
Monster itu teronggok kaku, sama sekali tidak seperti makhluk hidup. Api di kepalanya juga sudah padam.
Begitu mendarat di sana, mereka menemukan banyak luka sabetan dan tusukan di tubuh sang monster. Kemudian, beberapa detik setelahnya, monster itu pun menguap menjadi asap hitam.
"Siapa yang ngalahin dia?" tanya Rava yang baru turun dari tangan Lyra, bisa mencium bau hangus, mungkin hasil dari semburan sang monster.