"Sssss ...." Terdengar desisan keras dari 'telur' di tengah aula. Sobekan di benda itu pun makin melebar, sebelum akhirnya kepala ular raksasa berwarna pun menyembul dari sana. Lama- kelamaan, tubuhnya yang panjang itu pun keluar dan mulai melata di lantai.
Dengan mata kuningnya yang sangat tajam, monster berwarna hitam mengilat itu memerhatikan para bidadari yang masih waspada. Mereka memang sengaja melihat keadaan terlebih dahulu. Kacia sudah menduga kalau benda bulat tadi adalah telur ular raksasa, walau dia tidak tahu jenisnya. Sesuai usul Kacia, mereka memilih untuk mengamati terlebih dahulu. Menyerang langsung adalah sesuatu yang sembrono. Bisa saja monster itu menyemburkan bisa.
"Heiii!!! Kenapa bengong begitu! Ini saatnya kita menyerang!" pekik Zita, kemudian maju sambil tertawa-tawa.
Tak ada yang berusaha mencegah.