bab 278
"Joy."
"Emp?" Aku mendongak menatap Mas Juna. Ia menggelengkan kepala.
"Ada apa denganmu? Tiba-tiba terlihat sedih." Dirangkulnya bahuku menuju kamar.
"Apa Joy berkata yang tidak-tidak padamu?" Ia mendongakkan daguku. Kugelengkan kepala.
"Gak, kok. Hanya ... tadi kan aku kebanyakan ngupas bawang merah. Jadi pedas deh, mata."
"Tapi bukankah kamu tak mengupas bawang tadi? Aku terus memperhatikanmu."
Aku tergagap. "Itu ... maksudku, Tika mengupas bawang. Karena duduk dekatan, aku ... mataku jadi ikut pedas." Aku sedikit tergagap.
"Begitu?" Diciumnya keningku.
Aku hanya membisu.
Berdebar keras dadaku mendengarnya. Aku menggeleng kuat. "Jangan disuruh ke sini, Mas Juna
Mas Juna memperhatikanku sejenak, lantas menggelengkan kepala. "Benar juga."