"apakah keputusan mu sudah bulat?" Tanya mama raina kepada nya
"Iya ma, aku akan menikah dengan Sir Juna apakah mama mengizinkan?" Tanya raina sambil mengenggam tangan mama nya
"Baiklah jika itu keputusan mu" ujar mama raina sambil mengelus kepala anaknya
"Mama mengizinkan?"
"Tentu sayang, jika itu kebahagiaan mu. Pendidikan, pernikahan, karir kau bebas memulai nya dari mana"
"Terimakasih ma"
"Mama akan menghubungi papa mu untuk segera pulang, karena putri kecil nya akan menjadi seorang pengantin wanita tercantik saat hari pernikahan nya"
Kemudian raina memeluk mama nya dengan penuh cinta.
"Yasmin sudah kau beri tahu?" Ujar mama melepas pelukan nya
"Belum, aku akan menelfon nya nanti" ucap raina
"Pasti dia juga akan sangat bahagia mendengarnya atau malah sedih akan di tinggal bulan madu oleh mu?" Ujar mama menggoda raina sambil tersenyum.
"Aku ke kamar ku dulu ma menelfon yasmin"
"Baiklah sayang"
Raina berdiri dan pergi menuju kamar nya
Kemudian menelfon yasmin dan menceritakan semua nya
"Benarkah?" Ujar yasmin masih tidak percaya bahwa sahabat nya akan segera menikah
"Aku turut bahagia mendengar nya, semoga kau bahagia raina" ucap yasmin tulus
"Iya, aku harus bahagia" ujar raina
"Teman ku akan segera menikah dan aku masih sendiri?"
"kau harus segera mencari pacar agar bisa menangkap bunga yang aku lempar nanti"
"Kau kira mudah menemukan laki-laki tampan, mapan dan cocok? Hmmm?? Bagai mencari jarum di tumpukan jerami"
Hahahaha... Terdengar tawa mereka di sela-sela pembicaraan itu
"Raina aku yang akan menyiapkan baju pengantin mu, sahabat ku akan menikah aku harus memberikan sebuah gaun pengantin yang sangat istimewa" ujar yasmin
"Benarkah? Aku mencintai mu yasmin" ujar raina bahagia
Setelah beberapa waktu mereka bercengkrama di telfon akhirnya raina mematikan telfon nya.
"Hmm... Sebentar saja aku sudah rindu dengan juna"
"Apa aku datang ke apartement nya saja?"
Raina bergegas membuka lemari nya dan memilah-milih pakayan kemudian mengenakan nya. ia mengambil kunci mobil dan tasnya yang tergantung dan pergi ke apartement juna
Tinnngg...tonggg....
Raina menekan tombol bel di depan pintu apartement nya juna.
Selang berapa menit juna membuka pintu apartemennya dengan masih menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya.
"Hay..." Ucap raina melambaikan tangan nya menyapa juna.
Juna menaikkan alis nya dan tersenyum. mempersilahkan raina masuk.
Raina masuk ke dalam apartement juna dan melepaskan heels nya juna membuntuti lalu memeluk raina dari belakang.
"Kau tau? Aku merindukan mu dari tadi" bisik juna di telinga raina. Raina membalikkan badan dan mengalungkan tangan ke leher juna.
"Aku juga" balas raina membisikan di telinga juna yang membuat bulu kuduk juna merinding.
Juna memburu bibir raina dan melumat nya dengan lembut raina pun membalas aksi juna.
"Mmmmhhmm ahh" desah raina ketika melepas bibirnya dari bibir juna.
Juna langsung menggendong raina ala bridal style menuju tempat tidur tanpa melepaskan ciuman mereka.
Juna merebahkan raina di ranjang nya mata mereka saling menatap
"Apakah kau ingin melakukan nya?" Tanya juna
Raina terdiam sejenak ini kali pertama baginya apakah tidak apa-apa melakukan ini? Yah semua yang di lakukan nya bersama juna kali pertama bagi raina karena memang raina belum pernah berpacaran ciuman pertama pun juna yang mendapatkan nya di saat raina menginap di apartement juna karena mabuk waktu itu.
"Hemm?" Juna kembali bertanya karena ia tidak ingin mneyentuh seorang wanita tanpa persetujuan nya. Raina menutup mata nya seolah memberikan isyarat bahwa juna boleh melanjutkan aksinya.
Juna tersenyum miring dan mulai bereaksi mencium bibir raina dan melumat nya sampai habis raina seperti baru melihat sosok diri juna yang lain malam ini.
Juna semakin memperdalam ciuman nya dan mulai turun ke leher raina mengecup-ngecupi hinga ke tengkuk leher raina. Raina menggeliat nikmat
Juna terus menjilati leher raina dan berpindah ke telinganya
"Mmmhhmmm aahhh.." suara desah raina terlepas dari bibir nya yang sedari tadi iya tahan.
Mendengar raina mendesah nikmat juna semakin memuncah menggerayangi tubuh raina.
Tangan juna mulai masuk kedalam baju raina dan mengelus perut raina kemudian mengangkat baju raina dan di biarkan tertahan di dada dengan perlahan juna memberanikan diri menyentuh dada raina yang masih bulat padat dengan bra renda berwarna biru muda yang imut.
Raina masih menutup mata nya dan menggigit ujung bibir nya agar tidak bersuara, tangan nya mencengkeram seprai dengan kuat
Juna yang melihat raina dengen ekspresi takut kemudian memeluk nya dan membisikkan ke telinga raina
"Ini tidak akan sakit sayang" bisik juna Yang membuat raina membuka mata nya seperti ekpresi terkejut ini pertama kali nya juna mengucapkan kata sayang.
Ia kemudian melepaskan kaitan bra yang raina gunakan dengan sekali gerakan dan terlihat dengan jelas payudara raina yang bulat padat dengan puting nya yang kemerahan berdiri dengan indah nya.
Juna langsung memburu payudara raina dan mengecup nya berkali-kali hingga meninggalkan bekas merah di di bagian dada nya.
Juna mulai meremas payudara raina dan ukuran nya cukup pas di tangan juna, raina menggeliat lagi
Juna benar-benar gemas melihat raina
Juna menghisap puting kanan raina dan tangan kiri nya tetap meremas payudara kiri raina hingga kenikmatan memuncak di kepala raina.
"Mmhhmmm... Juna" ujar raina mengerang kenikmatan karena bagian bawah nya sudah basah
Juna menjilat-jilat puting raina dan ia melintir-lintir puting raina yang semakin mencuat
Raina menjambak rambut juna karena juna melakukan nya dengan sangat mahir dia ahli memuaskan raina
Juna mulai menurunkan wajah nya menjilati setiap inci badan raina kemudian sampai di lihat nya bagian bawah raina ternyata sudah mengeluarkan cairan
Juna tersenyum menahan tawa.
Juna menarik turun celana dalam raina. raina sudah bertelanjang bulat.
Juna membuka lebar kaki raina dan menekuknya.
sekarang Juna bisa melihat dengan jelas vagina raina yang masih tertutup dengan rapat
"Dia tenyata masih perawan" gumam juna dalam hati
Juna kemudian naik lagi ke atas mencium bibir raina
"Ini mungkin akan sedikit terasa sakit tapi aku akan melakukan nya dengan lembut" ujar juna mengecup kening raina dan turun lagi ke bagian bawah tubuh raina. Juna mengecup bagian paha raina dan naik menuju ke bagian kewanitaan nya dan mencium nya kemudian menjilat cairan yang keluar dari vagina raina
Tiba-tiba juna mencium sekaligus menghisap kecil bagian tengah nya. Sontak raina mengerang dengan keras
"Mmmhhhmm Aaahhhh..." Punggung raina menukik ke atas melepas kenikmatan.
Tanpa memberi banyak istirahat juna kembali melancarkan serangan nya iya melepaskan handuk yang melilit di pinggang nya dan melempar nya ke lantai
AYO KITA SIMBIOSIS MUTUALISME, SALING MENGUNTUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN LIKE N KOMEN YANG MEMBANGUN JUGA PERLU!