Keesokan harinya. Anggasta baru saja bangkit dari tempat tidurnya. Ia tersadar karena cahaya matahari yang mengenai wajahnya. Anggasta menghalangi sinar tersebut dengan menutupi wajahnya. Kemudian, perlahan ia membuka mata. Dan ternyata, Shalomita tengah berdiri tepat di depannya. Wanita itu tampak cantik sekali di pagi itu.
"Ayo, bangun. Aku telah menyiapkan makan pagi untuk kamu. Setelah itu, aku ingin mengelilingi kota ini," ucap Shalomita.
"Oke, aku bersiap dulu."
Shalomita mengangguk paham.
Ia kemudian pergi meninggalkan Anggasta yang baru saja masuk ke dalam kamar mandi. Shalomita sibuk mempersiapkan makan pagi untuk keluarga yang sebentar lagi akan menjadi bagian dari hidupnya. Terdengar suara langkah kaki. Ketika Shalomita menoleh, rupanya Anggasta sudah selesai membersihkan tubuhnya.