"Jadi, kamu sedang memikirkan wanita itu?" Nada bicara Shalomita terdengar menggebu-gebu.
"Tidak, Sayang. Aku tidak memikirkan dia."
"Kamu bohong!"
Tut... Sambungan terputus.
"Ck! Mengapa aku bisa salah bicara seperti itu?" gerutu Anggasta.
Beberapa kali ia mencoba menghubunginya, dan Shalomita tidak menjawabnya. Anggasta benar-benar menyesal karena telah membuat kekasihnya marah. Kemudian Anggasta melirik ke arah jam dinding. Sudah menunjukkan larut malam. Tidak mungkin kalau ia harus pergi ke rumah Shalomita.
Kemudian Anggasta memutuskan untuk menghampiri Shalomita esok hari. Ia mengirimkan banyak pesan, tetapi tidak ada satu pesan pun yang dibalas oleh wanita itu. Anggasta berusaha untuk menjelaskannya, dan Shalomita tidak ingin mendengarkan apa pun yang dikatakan oleh Anggasta.
**
Esok hari.
