Beberapa hari telah berlalu. Irene sedang menatap wajahnya yang terpantul di cermin. Matahari bersinar terik hingga menembus ke dalam kamar. Suasana pagi yang sejuk, membuat Irene melebarkan senyumannya. Hari ini, ia akan menyatakan semuanya kepada Kenzie. Ia menguatkan tekadnya, agar Kenzie tahu yang sebenarnya. Hatinya selalu bergejolak ketika dirinya berdekatan dengan Kenzie.
Semakin lama, Irene semakin mencintai Kenzie. Ia sudah tidak tahan ingin menyudahi semua perasaan yang selama ini singgah dalam hatinya. Irene menatap lurus ke arah cermin, meyakinkan hatinya berulang kali. Sampai-sampai, Irene memejamkan kedua bola matanya. Menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya secara perlahan.
"Irene, kamu pasti bisa!" ujar Irene dalam hati.