Di tempat lain.
Suasana dingin menusuk hingga menembus kulit, dan sampai ke tulang. Sedari tadi, Meysha menunggu bus melintas di pinggir jalan. Wanita itu hendak pergi ke kampus. Ia tidak menyesal, sebab dirinya hanya kuliah di universitas swasta. Tetapi, setidaknya Meysha dapat melanjutkan pendidikannya dan mengambil kedokteran bersama dengan Kenzie.
Sudah hampir tiga puluh menit Meysha menunggu. Tetapi bus tidak kunjung datang. Padahal, sebentar lagi kuliah akan berlangsung. Tidak ada pilihan, terpaksa Meysha berjalan kaki sambil mencari kendaraan umum. Ia tidak ingin membuang waktunya begitu saja. Selagi mencari kendaraan umum, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depannya.
Meysha mengerutkan dahinya, sebab ia sudah tahu siapa yang ada di dalam mobil tersebut. Ternyata dugaannya benar, dia adalah Kenzie. Pria yang selalu menemaninya ke mana pun Meysha pergi. Baru saja Kenzie akan menjemput Meysha, tetapi ia bertemu dengan wanita itu di tempat ini.