Setelah cukup lama berada di sana. Sekarang sudah saatnya mereka untuk kembali. Karena pengumuman akan segera diberitahukan. Mereka berjalan secara beriringan. Jantung Meysha tidak berhenti berdetak dengan kencang. Ia merasa cemas, takut kalau nanti hasilnya akan mengecewakan.
Selagi menunggu, ketiganya duduk di sebuah kursi bersama dengan peserta lainnya. Peluang untuk mendapatkan beasiswa sangat sedikit. Mengingat banyaknya peserta yang ikut dalam seleksi tersebut. Tangan Meysha terasa dingin sekali. Beberapa kali ia mengusap kedua telapak tangannya itu. Tanpa sadar, Kenzie mengamatinya. Ia melihat wajah Meysha yang gelisah. Kemudian, Kenzie meraih kedua tangan Meysha. Membuat wanita itu terkejut.
"Kamu tenang saja, aku yakin kalau kamu akan lolos dalam seleksi ini," ucap Kenzie berusaha membuat Meysha lebih tenang.
"Semoga saja."