Meysha datang, ia membawa minuman dan diletakkan di atas meja. Pandangan Meysha terpaku pada Anggasta yang tengah duduk lemas. Ia melihat ada luka lebam di sekitar wajah Anggasta. Karena cemas, Meysha segera mendekati dan duduk di sampingnya. Tampak Anggasta yang sedikit terkejut karena kehadiran Meysha yang tidak ia ketahui.
"Wajah kamu, kenapa?" tanya Meysha.
"Tidak apa-apa."
"Kamu habis bertengkar, ya? Dengan siapa? Mengapa bisa lebam seperti ini?" Meysha terus mencecarinya dengan berbagai macam pertanyaan.
Anggasta menggelengkan kepala pelan, "Aku tidak bertengkar. Hanya tadi terbentur dinding saja."
"Ya sudah, kamu tunggu dulu di sini."
Ia beranjak pergi. Tidak lama kemudian Meysha kembali. Wanita itu membawa sesuatu untuk mengobati luka di wajah Anggasta. Meysha juga membawa handuk kecil untuk membersihkan wajah Anggasta dengan menggunakan air hangat.