Sikap dingin Anggasta selalu membuat Meysha canggung. Namun, ia tak seperti yang orang-orang katakan. Tak banyak orang tahu bahwa ia juga memiliki sikap yang peduli. Tapi mungkin hanya untuk orang-orang tertentu saja. Salah satunya mungkin Meysha. Benarkah? Anggasta peduli pada Meysha? Sungguh mustahil, tapi memang itu kenyataannya. Ia diam-diam memperdulikan Meysha, namun ia tidak ingin memperlihatkan rasa pedulinya, ia takut Meysha justru akan menghindarinya. Oleh karena itu, ia lebih sering berbuat usil kepada Meysha yang justru membuatnya sangat kesal.
Setelah tidak jadi memesan minum, ia berlalu meninggalkan Meysha. Ia hendak pulang ke rumah, namun ia lupa menaruh kunci mobilnya. Anggasta pun berjalan menuju taman, tempat ia makan bersama Meysha beberapa menit yang lalu. Ia mencari-cari kunci mobilnya ke berbagai sudut, namun tak kunjung ditemukan. Ia justru menemukan ponsel di tempat ia makan tadi.
***