Arin terus menangis dan itu tentu saja membuat Levi tidak tega. Ingin sekali ia memeluk gadis itu, menenangkannya. Namun, ia tahu, Arin akan menolaknya dan semakin marah padanya.
"Ehem, ehem!" Terdengar suara dehaman dari dalam kamar Arin.
Levi menoleh ke sumber suara. Ia menemukan sosok Aretha yang berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Wanita itu menatap Levi datar.
Levi yang ditatapi seperti itu menunduk sekilas dan beralih menatap Arin yang duduk memeluk lutut. Bahu gadis itu tampak berguncang, pun dengan suara isak yang terdengar jelas.
Levi menarik napas dan mengembuskannya berat. Ia berdiri dari posisinya. Menatap Arin beberapa saat sebelum pergi dari kamar gadis itu. Ya, Levi harus pergi. Ia tidak ingin membuat perasaan Arin lebih kacau lagi. Gadis itu butuh waktu untuk menenangkan diri. Sendiri. Tidak dengan Levi.
"Aku pergi dulu, Arin. Jaga dirimu baik-baik."