Aretha menatap jam yang bertengger di dinding rumahnya.
Ia mendesis kesal karena Arin tak kunjung pulang ke rumah. Ia menghisap rokok dan menghembuskannya, menciptakan kepulan asap putih tipis dengan aroma khas tembakau.
"Ke mana anak itu? Kenapa tidak pulang-pulang juga? Awas saja kalau dia pulang nanti!"
Aretha membuang puntung rokok ke sembarang tempat. Ia berdiri dari sofa hendak menuju kamar mandi, ingin buang air kecil.
Keluar dari kamar mandi, Aretha merasakan firasat seperti ada kehadiran seseorang di rumahnya. Aretha berjalan pelan dan terkejutnya ia ketika menemukan Arin yang berjalan menuju kamarnya dengan mengendap-endap.
Rasa kesal langsung memanas dalam hatinya. Ia berpikir sepertinya Arin tengah mencoba menghindarinya. Aretha tersenyum miring membayangkan hal itu.
"Bagus! Baru saja pulang, ya?"
