Sementara Vero yang tengah mempersiapkan barang-barangnya, kini menatap tas yang telah berisi barang-barang miliknya.
Melihat Vero yang terlihat merenungkan dirinya, Rudolf langsung menghampiri Vero, dengan menepuk pundak Vero.
"Apakah kamu baik-baik saja, Vero?" tanya Rudolf, dengan memperhatikan wajah Vero yang nampak bersedih.
Vero yang mendengar pertanyaan itu pun, sebenarnya merasa tidak baik-baik saja, tetapi Vero berusaha untuk tetap tenang, agar pamannya tidak mengkhawatirkannya.
Vero hanya menganggukkan kepalanya, untuk menjawab pertanyaan pamannya itu.
"Maafkan paman Vero, ini terpaksa paman lakukan, karena ini juga untuk masa depanmu," ucap Rudolf, sembari memegang kedua pundak Vero.
"Tidak perlu minta maaf paman," balas Vero, yang mencoba menunjukkan wajah tegar, meskipun sebenarnya ia masih belum yakin sepenuhnya dengan keputusannya itu.