Ron merasa sedang terintimidasi saat ini. Pagar yang tebal dan sangat kokoh, bisakah ia robohkan dalam sekali tendang?
"Tuan, mohon tunggu sebentar," ucap Ron sembari meringis memamerkan giginya.
"Hmmm!" jawab Delice.
Ron perlahan memegang pagar. Ia mengira-ira ketebalannya supaya bisa memaksimalkan seberapa banyak kekuatan yang harus ia keluarkan.
Gluk…
Ron menelan salivanya. Delice sudah mengeluarkan aura mematikan. Ron melirik Delice.
'Sial! Aku harus mengeluarkan tenaga seberapa banyak? Aku bahkan lemas karena belum makan sejak kemarin,' batin Ron.
Ron mendelik. Ia sedikit terkejut ketika Delice menepuk pundaknya. "Apa kau tidak sanggup, Ron?" tanya Delice. Suara Delice seakan-akan memberikan tekanan berat.
"Ten--tentu saja sanggup," jawab Ron sedikit gugup.
'Sial! Apa kabar bokongku setelah ini?' batin Ron.