Aku membayangkan Rain saat dia membawaku ke hotel, dengan singkat aku berpikir bahwa itu tidak memenuhi standar yang biasa aku lakukan. Aku hampir mendengar suara ibu menegur kami karena perbuatan kami sangatlah salah. Aku merasakan dia bersamaku setiap hari dengan cara tertentu. Itu adalah sensasi yang sangat pahit, mengetahui dia masih menjagaku tetapi aku tidak bisa berterima kasih padanya dengan pelukan.
"Dit..." Suara namaku membuat aku tersentak, sebelum aku menjadi sedih. Aku mengikuti Rain dengan linglung, aku bahkan tidak menyadari bahwa kami telah sampai di depan kamarnya dan dia akan membuka kunci pintu dan melangkah masuk.
Aku memasuki kamar, berharap aku akan mengenakan kemeja dengan kancing sehingga aku bisa melepaskan kancing bagian atas. Leherku merasa dicekik oleh kaos saat aku berjalan ke tempat tidur ganda. Itu adalah satu-satunya tempat duduk di kamar standar yang hanya dilengkapi dengan tempat tidur, lemari dan meja kecil.