Tiba-tiba aku melihat ada seorang kakek tua yang duduk di sampingku dengan pakaian lusuh yang dia kenakan.
Aku seketika menggeserkan posisiku untuk memberi ruang kepadanya agar bisa duduk dengan leluasa.
Dengan cepat aku membersihkan air mataku yang tersisa saat melihat kakek ini menatapku dengan tatapan yang tak biasa.
Rasanya baru kali ini ketika aku sedih, ada seseorang yang tiba-tiba datang dan seakan seseorang ini adalah orang yang telah dikirimkan oleh Allah untuk sesuatu yang masih belum bisa aku pikirkan dengan jelas sebenarnya apa kedatangan beliau kemari.
Tak lupa aku juga melemparkan senyum kepadanya seolah-olah tidak ada sesuatu yang aku rasakan dan berusaha menutupi semua kejadian yang telah aku rasakan ini dengan sesuatu yang lebih baik lagi daripada apa yang aku pikirkan.