"Jika nanti ternyata takdir sedang tak berpihak baik kepada kita, maka aku akan berdoa kepada Allah."
Aku menuliskan sesuatu di papan tulis. "Berdoa apa?"
"Seperti ini." dia memegang dadanya dan memejamkan mata. "Ya Allah, jika Mahesa benar-benar tak diizinkan untukku, maka tentu aku tak bisa berbohong kalau aku akan bersedih dan menangisinya sepanjang malam. Terlebih, aku sangat menyayangi Mahes dan tak terasa sulit bagiku untuk menerima semua keputusan itu. Aku pertama kali telah dipertemukan dengan seorang pria yang segalanya seperti Mahesa. Hari-hariku, selalu aku isi dengan kegiatan bersama dia. Entah dari suatu hal kecil atau suatu hal yang besar, entah dari suka ataupun duka kita selalu menjalaninya bersama. Tentu. Tak hanya aku, mungkin kamu pun akan terasa berat jika nanti dihadapkan pada hal itu walau sebenarnya aku benar-benar memohon kepadaMu agar kita tak merasakan kesakitan itu."