Suara teriakan itu tiba-tiba menggegarkan suasana hingga membuat Arnaf dan ibunya Balqis tersentak kaget.
Wanita itu seketika berdiri kemudian membuka pintu Balqis yang tak terkunci.
Ketika pintunya terbuka, asap tiba-tiba keluar dan dirinya melihat Balqis sedang menangis dengan kondisi memeluk lutut.
Sontak dua orang itu gelagapan dan Arnaf segera mengambil air dari kamar mandi kemudian akan memadamkan api dengan air.
Tapi sayangnya ketika dia akan menyiram, tiba-tiba Balqis berdiri kemudian meminta Arnaf agar tidak melakukan apa-apa selain diam.
Mereka berdua saling tarik-menarik ember yang berisikan air sedangkan sang Ibu tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis.
"Biarkan! Jangan ikut campur urusan aku!" bentak Balqis kepada Arnaf sambil berusaha menariknya kuat agar ember itu bisa ia bawa.