Mereka adalah aksara tak bernyawa yang ada.
Dalam realita yang tak berbenah, keduanya telah bersama dari banyaknya keadaan hati yang telah terjaga.
Sudah tak tahan lagi dilema kesendirian yang bertepi.
Dalam cinta cerita yang menerka, sungguh tiada lagi yang tertahan atas itu.
Dirinya sama-sama tengah menata hati, tapi sayangnya hati yang pertama tak memberikan dirinya ruang untuk bertahan.
Tiada lagi yang perlu ditakutkan untuk itu.
Seusai cerita kita yang tak bisa menepikan diri, kini hanya dijadikan realita tak berbenah yang ada.
Sungguh bukan suatu cerita yang indah lagi untuk dijadikan sebuah pembelajaran.
Kini, mereka harus belajar lagi tentang bagaimana caranya mencintai banyak hal yang ada.
Dalam keadaan yang memaksa, tak tahu lagi di tempat mana kita harus melabuhkan hati satu sama lain tanpa ada yang perlu disalahkan lagi.
Semuanya telah ada pada diri cinta sang pecinta.
Tiada yang perlu membuat mereka merasa tertekan lagi untuk itu.