Ada keputusan terberat yang harus dia terima tatkala mendengar semuanya.
Ketika melihat dan mendengar dengan langsung bagaimana cara Balqis dalam mengutarakan seluruh kesakitannya, tentu hal itu telah membuat hati Arnaf seperti berkecamuk patah dan tidak tahu lagi cara memungutinya seperti apa.
Setelah membereskan seluruh barang-barang yang ada dan berantakan itu, Arnaf langsung keluar dari kamar Balqis dan menangis sesenggukan sambil berusaha menutupi seluruh tangisannya itu agar tidak ada orang yang mendengarnya.
Entah kenapa kepatahan yang Balqis rasakan sekarang, begitu kentara dirasakan pula oleh seorang Arnaf.
Dia sama sekali tak menyangka bisa mendapat sebuah luka dan derita yang cukup membuat hatinya patah dan perih sekali.
Benar.
Hanya sebuah ucapan saja mampu mematahkan hati seseorang itu memang benar.
Itu tidak bisa membohongi diri kita sendiri tatkala melihat orang yang kita cintai terluka.