Kedua orang itu kini telah datang di sebuah tempat yang membuat hati Arnaf benar-benar tak bisa berdetak dengan biasa.
Ada rasa sakit dan patah yang teramat dalam hingga dirinya tidak bisa mengisyaratkannya dengan apa pun.
Kepatahan itu benar-benar teramat jelas pada diri masing-masing yang tak bisa mengutarakannya dengan kata-kata langsung.
Ada rasa takut serta tak berani jika salah satunya ada mengatakan sesuatu hal yang berlainan dengan tujuan kenapa mereka bisa datang ke sana.
Sesekali Balqis menghentikan langkahnya ketika melihat Arnaf yang kini berada di depannya berjalan dengan lunglai.
Setiap langkah kaki yang dia langkahkan, seperti ada isyarat batin hingga membuat wanita itu merasa begitu berat untuk menghadapi semuanya.
Setitik ada air mata yang jatuh dari wanita itu.
Rasa bersalah yang menggunung benar-benar ia rasakan pada seorang Arnaf yang kini tak bisa berbuat apa-apa selain mengikhlaskan semuanya terjadi.