Dada pria itu seketika bergemuruh hebat ketika mendengar sebuah pertanyaan, yang sama sekali tak ia duga dari awal bahwa Balqis akan mengatakannya dengan lantang.
Rasa ragu dan tak percaya dirinya seketika mencuat memenuhi pikirannya sekarang.
Sebenarnya dari awal sebelum pria itu bertemu dengan Mahes, Arnaf sudah tahu cerita masa lalu dan wajah dari pria yang sangat dicintai Balqis dari foto pak Nanda.
Ketika itu, saat Balqis masih berada di tempat kerjanya, Pak Nanda mulai menceritakan permasalahan yang ada pada diri Balqis tentang masa lalunya.
Masa lalu itu, adalah sebuah kejadian yang benar-benar mengganggu anaknya hingga membuat Balqis merasa enggan dan menutup diri untuk bisa berbaur dengan lawan jenisnya yang sangat menyukainya.
Tentu perasaan seorang ayah tatkala mendapati sebuah trauma dari anak gadis satu-satunya, membuat tambahan beban berat yang terus saja ia pikirkan dan merasa sulit jika harus melupakannya atau membiarkannya semudah itu.