CINTA.
Bagaikan nafas lembut yang kering pada alunan syahdu tak berujung.
Dirinya, sahkan berada pada bayang-bayang angin yang tidak bisa terlalu dalam ketika kita memperebutkan sebuah haknya untuk mencintai seseorang dengan tulus.
Tidak ada yang bisa menyangka tentang betapa indahnya dari aura terindah sebuah perkenalan yang akhirnya berujung pada cinta.
Dirinya akan datang pada pilar-pilar rindu tak bertajuk sembilu, lalu akhirnya pergi pada bilah-bilah cerita ilusi tak nyata yang ada pada diri cinta.
Kita tidak bisa memahami perasaan orang lain selain kita sendiri yang mau memahami perasaan itu sendirian.
Angin yang berhembus pada setiap celah dan lubang kecil, seakan menerobos kan dirinya untuk bisa keluar dan menguap ke seluruh penjuru.
Banyak yang tidak bisa memahami apa yang dimaksud dengan perasaan hatinya, ketika dia dipertemukan dengan seseorang yang tak mampu membuatnya bertekuk pilu.
Keadaan itu semakin menjelma hingga berada pada titik cinta yang menyenangkan.