Kami di sini begitu menikmati santapan semur daging buatan neneknya Arkan dengan sangat mantap sekali.
Aku melihat Arkan begitu lahapnya makan sampai-sampai, sepiring nasi yang banyak sekali itu ia habiskan.
Aku sesekali melirik ke arah Zaid dan dia pun melakukan hal yang sama.
Sebuah fenomena yang aneh dan terharu sekaligus menyelimuti keadaanku sekarang.
Begitu bersyukurnya aku bisa ditempatkan dan hidup dengan orang-orang yang masih menyayangiku dari dulu sampai saat ini.
Arkan.
Seorang anak kecil yang tak tahu apa-apa, begitu senangnya ketika dia disuguhi masakan daging ayam.
Padahal kalau menurut orang-orang biasa, masakan itu adalah masakan sederhana bahkan ada yang menganggapnya sebagai hal biasa saja.
Sudah aku katakan sebelumnya kalau kebahagiaan setiap orang itu sederhana.
Kita tak perlu mencari kebahagiaan yang orang lain dapatkan karena, kita memiliki porsinya tersendiri untuk bahagia.