Seakan ada semilir angin lembut yang menusuk masuk ke dalam tulang.
Angin ini begitu berbeda daripada biasanya.
Aku sampai menghirup udara dengan bebas tatkala dengan senangnya aku menghadapi sebuah udara yang tak biasanya aku temukan ini.
Setelah kami berbincang banyak tentang Bu Anita tadi, aku dan Zaid kembali melanjutkan memakan cemilan yang ada di depan kami saat ini.
Tak lupa aku juga saling mencicipi makanan dia yang menurutku dua-duanya enak sekali.
"Eh bentar ya. Lumayan pedes juga. Aku mau beli minuman dulu." ujarku pada Zaid kemudian dibalas anggukan olehnya.
Hanya sekitar lima meter aku sampai di tempat tujuan.
"Pak saya pengen ininya dua ya." seruku sandi menunjukkan dua botol air mineral untukku dan Zaid nanti.
"Ah iya."
Setelah memberikan uang itu kepadanya, aku lantas membalikkan badan dan,
Brukkk!!!
Tanpa aku sadari, tubuhku telah menabrak seseorang yang ada di depanku saat ini.
Seseorang itu seketika membantuku untuk mengambilkan botol minum yang jatuh.