Kirana dibawa keluar dari sebuah ruangan kecil. Tangan dan kakinya diikat, mulutnya disumpal. Kirana menatap mata Andre dengan penuh rasa jijik.
"Kirana, kamu benar-benar ingin membantu Dias dan menjadi penengah antara aku dan dia? Kau ingin aku membiarkan dia pergi? apakah menurutmu itu mungkin?" Andre berjalan ke arah Kirana. Matanya penuh nafsu, dia menjilati beberapa bibir keringnya lalu berkata, " Aku belum pernah melihat wajah aslimu sebelumnya, ternyata kamu terlihat sangat cantik. Kamu juga sosok yang cukup ganas, aku hanya tidak tahupenasaran apakah kamu akan sangat keren ketika aku bisa menekanmu di tempat tidur. "
"Uuuuuu ... " Hanya terdengan ada suara merengek dari Kirana, tetapi semua orang sebenarnya tahu bahwa dia sedang mengutuk Andre.
"Apa, kamu bilang kamu tidak bisa tahan lagi?"