"Mau main? Ayo, lanjutkan." Dias melihat ke bawah pada enam petugas polisi khusus dan mengaitkan jarinya dengan ekspresi menghina di wajahnya. Pada saat ini, semua orang yang hadir tercengang, Kecuali Jaka, tidak ada yang mengira Dias begitu kuat sehingga dia akan menjatuhkan enam petugas polisi khusus dengan satu tendangan.
"Latihan kaki? Bukankah dia orang yang sama tadi malam?" Hati Iyan melonjak tanpa sadar, memikirkan berita yang dia terima bahwa pria bernama Dias memiliki keterampilan kaki yang lebih kuat daripada Anto.
.......
Pada saat ini, semua orang tercengang melihat kekuatan bertarung Dias begitu sengit. Terutama Lidya, ada detak jantung yang tak bisa dijelaskan di hatinya.
"Mungkinkah dia Dias itu?"