Chapter 208 - Salah Orang

Setelah mendengarkan kata-kata Lukman, Harry tidak hanya tercengang, tapi juga merasa bodoh. Dia dan Hartono belum pernah bertemu satu sama lain. Dia tidak tahu mengapa Hartono sangat menghargai dirinya sendiri.

Tagihan untuk ruang tenis, dua botol anggur senilai milyaran, sekarang bahkan ditemui oleh Lukman.

Ini bukan masalah uang, tapi pertanyaan tentang sikap Hartono. Ini menunjukkan bahwa orang yang duduk di meja ini pasti adalah VVIP di antara para VIP.

Tepat ketika Harry bingung, Lukman berdiri dan memenuhi orang-orang yang hadir dengan anggur, dan berkata dengan sigap: "Semua orang silakan santai, saya akan menjamu kalian dulu."

Setelah berbicara, Lukman meminum anggur dalam satu tegukan, seolah-olah dia datang ke meja ini untuk menjilat orang-orang yang hadir.

Harry dulu melakukan pekerjaan Lukman, dan sekarang dia telah berganti peran. Dia merasa segar ketika melihat Lukman minum anggur.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS