Ketika Freddy menghempaskan tinjunya sebelumnya, Cokro dan penjaga keamanan lainnya masih bersorak, menunggu untuk melihat Dias dipukuli hingga merontokkan giginya.
Tetapi pada saat ini, tidak ada suara sorakan lagi di seluruh kantor. Semua orang tidak menyangka bahwa Freddy, guru besar di mata semua orang, akan dibunuh oleh Dias tanpa kekuatan untuk melawan.
Cokro tercengang, semua penjaga keamanan tercengang.
Mereka menemukan bahwa efektivitas tempur dari pemuda yang tampaknya kurus di depan mereka tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
"Aku masih punya seperempat sisa rokokku, aku tidak ingin mengingkari janjiku."
Tepat ketika semua orang tercengang, suara malas dan acuh tak acuh keluar dari mulut Dias, seolah-olah dia sedang berbicara tentang hal yang ringan bukan perkelahian.
"Lari lari!"
Penjaga keamanan semua ketakutan dan bergegas menuju pintu kantor sekali lagi berebut untuk keluar.
