"Gladys akui kalo Gladys memang salah. Gladys terburu-buru mengambil keputusan. Dan Karel uda tau kok, Pi, siapa pria yang Gladys cintai. Dia gak keberatan untuk putus!" bantah Gladys masih bersikeras dan tetap ngotot pada keputusannya. Pak Ferdinand lantas menoleh pada istrinya dan menghela napas berat.
"Jadi ... semua ini terjadi karena Rahmat? Semua hal buruk ini karena dia?" tukas Pak Ferdinand dengan ekspresi wajah serius tanpa senyuman. Gladys sempat tertegun sejenak sebelum kemudian memberi jawaban pada Ayahnya.
"Pi, Gladys mencintai Rahmat. Dari dulu sampai sekarang gak berubah sama sekali!" tegas Gladys mengungkapkan perasaannya. Bu Claudia lantas menoleh pada suaminya. Terlihat Pak Ferdinand seperti menahan kesedihannya dan ia lantas sedikit menundukkan wajahnya.